Minggu, 01 Juli 2012

Tugas Makro Alga


Nama : CHOIRUNNISAIL  M.
Nim    : 10620074
Tugas : Makroalga Taksonomi Tumbuhan Rendah
Halimeda Renschii Hauck

Klasifikasi :                   
 Kingdom        Plantae
      Divisi            Chlorophyta
          Kelas           Chlorophyceae
              Bangsa       Caulerpales
                  Suku            Udoteaceae
                     Marga           Halimeda
                          Spesies            Halimeda renschii hauck
(Nybakken, 1992)
Ø  Spesifikasi 
Pertumbuhan thalli tegak kompak dalam satu rumpun tinggi 8 cm. Percabangan utama dichotomus atau trichotomus. Segment bulat gepeng atau oval lebar 6 mm, panjang 5 mm dan Basal segment lebar 7 mm, panjang 5 mm. Holdfast lebar 1 mm, panjang 7 mm atau lebih (Pandey, 1995).
Talusnya seperti lembaran pipih bulat kecil, Mampu menyerap karbon dan dalam globlal warming berperan dalam menstabilkan suhu. Asal katanya yaitu dari Halimeda sp. Atau halimos yang mempunyai arti laut, mempunyai bentuk lempeng pipih yang saling menyambung dan terikat dengan yang lainnya, Antar lempengan tersebut dihubungkan oleh sendi yang tersusun oleh kristal aragonite secara menyebar tetapi tetap bergerombol dengan yang lainnya. Thallus tertambat pada substrat pasir dengan holdfast fibrous (bold, 1978).
Ø  Habitat
Halimeda renschii hauck ini biasanya tumbuh kebanyakan di daerah paparan terumbu karang terutama pada substrat pasir dan pecahan karang dapat dijumpai pada perairan laut dengan kedalaman 2-15 m. Keberadaannya hampir seluruh paparan terumbu yang bersubstrat pasir dan pecahan karang mati disel (Dawes, 1990).
Menurut Dodge(1973)  spesifikasi alaga ini adalah pertumbuhan thalli kompak kandungan karbonat tinggi, tinggi 6 cm. Percabangan utamanya adalah dichotomus atau trichotomus. Segmen berlekuk-lekuk lebar 20mm. Panjang 12 mm. Basal segmen lebar 18 mm dan panjang 20 mm. Holdfast lebar 17mm dan panjang 15 mm. Persebaran banyak ditemukan di substrat pasir, pecshan trumbu karang,  pasir lumpuran.
Dipaparan pasir tumbuh berasosiasi dengan tumbuhan lamun. Keberadaan jenis spesies seperti ini banyak ditemukan atau dijumpai pada perairan laut.
Ø  Potensi
                     Digunakan sebagai sumber karbonat di laut dan belum di manfaatkan.
Alga ini termasuk pada daftar alga hijau atau rumput laut yang memiliki banyak manfaat berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah di manfaatkan sebagai makanan, dari 22 jenis tersebut ada beberapa diantaranya digunakan sebagai obat-obatan. Negara Indonesia terkenal dengan negara yang kaya akan sumber daya alam (Lovelles, 1989).
Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70%, salah satu sumber kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa di olah adalah rumput laut. Rumput laut termasuk dalam anggota alga (tumbuhan yang memiliki klorofil atau zat hijau daun).
Menurut Nybakken (1992), bahwa karena kandungan gizi yang dimiliki cukup tinggi, rumput laut mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf. Selain itu rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung. Tingginya tingkat konsumsi rumput laut mungkin berhubungan dengan rendahnya insiden kanker payudara di suatu negara tersebut. Mungkin hal ini disebabkan oleh kandungan klorofil rumput laut yang bersifat antikarsinogenik ( Nontji, 1993).
Rumput laut dikenal juga sebagai obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual, Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok. Di Cina, rumput laut juga biasa digunakan untuk pengobatan kanker. . Selain itu, karena kandungan vitamin C dan antioksidannya yang dapat melawan radikal bebas, rumput laut bermanfaat untuk memperpanjang usia dan mencegah terjadinya penuaan dini. Semua rumut laut kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar. Serat dapat melancarkan pencernaan dengan membentuk zat seperti gelatin dalam usus halus dan meningkatkan kadar air dalam fases. Konsumsi serat dapat membantu metabolisme lemak sehingga menurunkan kadar kolestrol darah dan gula darah. Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya. Pemanfaatan Rumput Laut Secara Umum adalah : 1. Makanan dan susu (Ice cream, yoghurt, waper krim, cokelat susu, pudding instant) 2. Minuman (Minuman ringan, jus buah, bir) 3. Roti 4. Permen 5. Daging ikan dalam kaleng 6. Saus, salad dressing, kecap 7. Makanan diet (Jelly, jam, sirup, puding) 8. Makanan bayi 9. Non pangan (Makanan hewan, makanan ikan, cat, keramik, tekstil, kertas) 10. Farmasi dan koxsmetik (Pasta gigi, shampoo, obat tablet, bahan cetak gigi, obat salep) (Aslan, 1991).
Ø  Perkembangbiakan
Menurut Dawes (1990), perkembangbiakan pada Chlorophyceae antara lain:
1. Secara Vegetatif
          Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel.
2. Secara Aseksual
          Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadi peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan spora, oleh karena itu sering disebut perkembangbiakan secara sporik.
          Zoospora dibentuk oleh sel vegetatif, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus yang disebut sporangia. Zoospora setelah periode berenang beberapa waktu, berhenti pada substrat yang sesuai, umumnya dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding, selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berperan untuk pertahanan diri (Lovelles, 1989).
3. Secara Seksual
          Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu isogami,anisogami,Meiosis dapat terjadi pada zigot yang berkecambah atau pada waktu pembentukan spora atau gamet. Daur hidup umumnya dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diplontik(Dawes, 1990).








DAFTAR PUSTAKA
Aslan, L. M. 1991. Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta.
Bold, 1978. Introduction To  Alga, Structure and Reproduction.New Delhi :Prentice Hall Of  India.
Dawes, C. J. 1990. Marine Botany A Wiley Interscience. John Wiley & Sons. New York.
Dodge, J. D. 1973. The Fine Structure of Algae Cells. Academic Press. London.
Loveless, A.R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. PT Gramedia. Jakarta.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Nybakken, J. W. 1992.Biologi Laut :  Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT Gramedia.
            Pandey, S. N. 1995. A Textbook of Algae. Vikas Publishing: Jakarta.
            Sulistjono.2009. Alga. Malang : UIN MALIKI Malang

        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar